Selasa, 19 September 2017

Kau dan Rasa Itu

Dalam mimpi dalam rindu,
dalam do’a aku mencoba
Menemani di kala gundah
Meski sejenak saja engkau berlabuh
Tanpa ada alasan diriku tuk meminta
Tanpa aku sanggup untuk menerima
Sungguh tak mampu
Tapi apalah daya?
Jika Tuhan menggariskan alur
Sungguh tak dapat diriku meminta dan mencegah
Kini, apakah terlambat menyadari kepergian?
Yang tak akan ada penantian dan jawaban
Di atas bayangan yang semu
Tiada berbintang di malam hari karena awan hitam
Ku coba tuk melepas segala penat dalam hati
Segala asa dalam lubuk
Kerinduan yang tiada lagi terpancar, karena kepergian
Kerinduan yang selalu merangkul
Menjadi orang yang berbahagia
Sekaligus sosok yang bercumbu dibalut air mata yang berlinang
Tiada ku sadari, betapa berartinya kehadiran sesaat
Jika engkau menyadarinya, betapa berartinya pertemuan
Kehadiran yang membuat hatimu berbahagia

Malang, 01 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar