Jumat, 08 Agustus 2014

Nyawa tidur, semangat tiada gugur


Suara terberai,
dentuman itu,
meriam itu
Bersandar dalam naungan-Mu
Hanya sebatang bambu runcing
Dalam genggaman, yang berlumuran darah
Berjalan, langkah demi langkah, tanpa ragu dan ketakutan
Nyawa pun bertaruh
Demi bumi mu yang terjajah
Hingga di ujung penghabisan waktu itu
Darah pun seperti air yang bercucuran di atas bumi ini, di atas tanah mu sendiri
Acuhkan luka di tubuhmu, tak terdengar rintihan suaramu kesakitan
Tapi suara yang terus berkobar menyebut nama yang Maha Kuasa
Dengan suara bersorak kau yakin kaulah pemberani yang tangguh
Tekad dan semangat, tak terbunuh oleh serangan
Kekuatan do’a mu seraya berjalan mu
Kau tak mengenal apa itu sakit
Kau tak mengenal apa itu menyerah
Kau tak mengenal apa itu kalah
Yang kau kenal adalah menang
Yang kau  kenal adalah api semangat dalam jiwa mu
Yang bertumpu pada hati mu yang tulus untuk bumi tercinta mu, tanah air mu
Satu tujuan mu, itulah bakti mu pada negeri mu
Tak terombang ambing serangan lawan
Maju tiada mundur
Semangat tiada mati
Nyawa yang mati, tapi semangat selalu hidup
Dalam satu jalan dan satu titik
Yaitu titik Indonesia Merdeka
Merdeka bersatu, tanah air tercinta, bumi pertiwi
Dari keyakinan mu yang teguh, datangnya pertolongan dan anugerah Sang Pencipta
Bersyukurlah kita pada Sang Maha Agung
Hingga suara hati merdeka terdengar di telinga mu
Dan engkau menyadari bahwa hari itu…
Hati berteriak MERDEKA…


Gugur bunga pahlawan ku..
Terkenang dalam sanubari setiap hati
Apakah kita hanya terdiam, melihat memorian masalalu, jejak perjuangan, hingga darah mereka bercucuran dimana-mana
Apakah kita hanya terdiam membisu, melihat negara kita terjajah?
Tidaklah dijajah dalam perang senjata,
Melainkan dalam setiap titik dan penjuru
Lihatlah sekarang !
Di bumi kita ini, politik, teknologi, gaya hidup, semua lingkup
Kita melihat,kita mendengar
Bertempur dalam negeri ini sendiri, bersama bangsa kita sendiri
Melawan apa yang merusak bangsa
Kita pasti akan berjalan, melangkah, siap bertempur
Melawan ketidakadilan, kejahatan, kekejaman
Dalam arus globalisasi…
Merdeka Indonesia ku…
Majulah bumi pertiwi ku…
Damailah tanah air ku…

Mati satu tumbuh seribu…
Berteriak Hati Merdeka..!



Bidadari Di Bumi

Bidadari Di Bumi

Aku adalah pemenang dari berjuta pilihan
Aku adalah yang terpilih
Aku memenangkan sebuah perjuangan
Aku melebur menjadi satu, dalam suatu wadah
            Berhari-hari aku berubah
            Berminggu-minggu aku merasakan bahwa aku berada di suatu danau
            Disana lah tempat ku berenang
            Disana pula tempat ku bergoyang
            Getaran, sentuhan, semua hadir, terngiang di telinga ku
            Suara itu
            Aku mulai mengenal
            Itu ayah,, sentuhan ayah
            Dan ibu..
            Aku mendengar suara mu, mengajak ku berbicara
            Ingin ku berkata, tapi belum mampu ku berucap
            Ingin ku genggam sentuhan jari-jari mu
            Tapi… aku tak mampu
Hingga saat nya telah tiba
Semakin ku rasa sakit dan sakit
Terdorong ke tempat yang gelap
Tak dapat aku berenang dalam danau itu
Tapi yang ku temui hanya sebuah lorong
Dimana aku??
Sakit yang tak tertahan oleh tubuh
Dan,,,
Saat itulah suara ku mulai terdengar keras,
Sangat keras, tangisan ku..
Dan,,
Ketika itu, akulah datang ke dunia
Terang benderang
Ku lepaskan segala rasa sakit itu, kegelapan itu
Tuhan, terimakasi Engkau melindungi ku
Hingga aku terlahir
Dari seorang ibu
Aku merasaan betapa bahagia nya diriku
Ketika aku berada dalam buaian nya
Sentuhan itu telah ku rasakan saat ini juga
Suara itu dapat ku balas dengan tangisan ku bahkan tertawa ku
            Ibu,,,
            Malaikat ku,,,
            Bidadari ku yang ada di bumi ini
            Sentuhan lembut mu, setulus kasih sayang dan cinta mu
            Sembari kau mengajari ku apa itu dunia
            Berbicara pun masih terbata-bata
            Ibu,, aku belum mampu
            Tapi kesabaran mu yang tiada tertandingi
            Izinkan aku mengambil hati mu
            Pinjamilah aku hati mu bu..
            Agar aku bisa seperti mu
            Sabar yang tak terkalahkan, ikhlas yang selalu kau tegakkan
            Meski airmata yang bercucuran
            Ketika kau mendengar sebuah kelahiran
            Ketika kau memperoleh ketidakadilan
            Ketika kau menjerit , oleh luka yang tergores dalam sanubari hati mu
            Tapi sungguh engkau hebat.. Tak terkalahkan akan amarah yang menggebu
Aku berkata buruk, tapi kau berkata dengan indahnya
Aku memberikan duka, tapi kau memberikan tawa
Aku menyumbang airmata dalam raut wajahmu
Tapi, kau menghapus airmata ketika ku menangis
Sentuhan lembut itu tidak ku rasa ketika aku tak mungkin di dunia
Pancaran wajah mu tak bisa ku lihat setiap saat ketika ku jauh
Tapi kasih sayang, rasa cinta yang seputih salju itu akan selalu terngiang di benakku
Di jiwa ku pun aku akan merasa bahwa kau selalu berada di sampingku
Bahkan di ujung kematian pun, aku merasakan getaran do’a mu yang terlantun
Setiap waktu
Dan… mungkin disini lah raga ku terpisah darimu
Tapi… hatiku masih akan tetap menyatu dengan malaikat ku itu
Dalam perbedaan ruang dan waktu
Wajahmu, buaian tangan mu, semuanya akan tersimpan
Selalu tertata dengan rapi dan tertutup rapat
Agar tak ada yang bisa mengambilnya
Dan… malaikat itu pasti akan selalu menjaga
Selalu menjaga dalam segala hal
Dalam do’a, malaikat itu selalu bertasbih dalam do’a
Itulah kau, malaikat, yang kan selalu menjaga dalam rupa apapun dan keadaan apapun
Do’a mu akan selalu mengiringi setiap langkah ku
Di setiap ujung hidup ku, hingga aku bertemu denganNya


Malaikat di bumi, bidadari di bumi yang Allah ciptakan untuk diriku yang tak berdaya, melihat semua yang kau lakukan untukku, engkau pun tau itu, tapi aku tak tau, tak tau bagaimana berbicara, membaca, menulis, mengenal dunia ini. Tapi usaha mulai dari nol telah kau kerjakan dengan sangat sempurna. Itulah keistimewaan dari mu. Seorang wanita yang senantiasa selalu memberikan jalan yang terbaik, meski usaha itu dilewati dengan berbagai rintangan yang tak mudah. Engkau cipataan Allah yang mulia, karena tugasmu yang tak dapat dilakukan sesempurna itu oleh kaum adam. Ibu,, kasih sayang yang tiada batas hingga kau tak bisa melihat anak-anakmu lagi. Tapi cinta, kasih, dan do’a  mu itu akan mengiringi setiap jalan daripada anakmu..
Thank to Allah.. Barokallah.. Semoga Engkau senantiasa menjaga kami dan keluarga kami dari kebathilan. Dan Engkau menjauhkan kami dari fitnah dunia. Ya Allah ya rabb, selalu jagalah kedua orangtua kami,, terutama ibu yang selalu memberikan apapun yang terbaik untuk anaknya, yang menahan apa itu sakit, menahan apa itu marah. Selalu berjuang di sepanjang hidup nya, untuk anak-anak nya dan keluarga nya. Semoga Engkau memberikan apapun yang terbaik untuk kami dan keluarga kami.. Amiiiinn ya robbal alamin…
Semoga bisa bermanfaat, dan kita akan selalu mengingat, selalu berdo’a untuk kedua orangtua kita dan saudara-saudara kita..

Ibu,, malaikat di dunia, bidadari di dunia.. Kasih sayang yang tak terhingga, sepanjang masa kita….