Selasa, 19 September 2017

Kepada Pemilik Rindu Kami

Ya Allah kekasihku,
Seandainya Kau ciptakan dia untukku,
Maka satukan hatinya dengan hatiku
Selipkan harapan bahagia di antara kami yang abadi
Ya Allah Yang Maha Mengasihi
Seiring waktu berdentum tiada henti
Bimbinglah kami berlayar di lautan kehidupan

Seandainya Engkau takdirkan bahwa dia bukan miliku
Jauhkan dia dari pelupuk mata dan relung kalbuku
Hilangkanlah kerinduan yang bersemi dalam perasanku

Berikan aku kekuatan untuk menghapus bayangannya
Agar ku bisa bahagia dan tersenyum
Walaupun tidak bersama diriku
Gantillah yang telah tiada

Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama seperti yang dahulu

Ku pasrahkan segala jiwa dan raga ini hanya milik-Mu
Ku tahu sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Terbaik dalam realita hidup dan matiku

Bidadari di Bumi

Kami pemenang dari berjuta pilihan
Terdengar suaranya mengajak berbicara
Ingin rasanya menggenggam sentuhan jari-jari lembutnya
Dan, sentuhan itu terasa
Wanita itu malaikat kami…
Bidadari di bumi
Sentuhan lembutnya, setulus kasih sayang dan cintanya
Sembari dia mengajari apa itu dunia
Meski air mata bercucuran
Ketika dia mendengar kelahiran
Ketika dia memperoleh ketidakadilan
Ketika dia menjerit oleh luka dan menyayat hatinya
Mereka kaum hawa, berdiri tegak mengatasi permasalahan hidup
Orang mengatakan dia rapuh?
Tidak! Dia tak pernah rapuh
Tapi sungguh dia hebat.. Tak terkalahkan amarah yang menggebu
Laki-laki memberikan duka, tapi dia memberikan tawa
Mereka menyumbang air mata, tapi dia menghapus air mata
Kasih dan cinta seputih salju
Cinta dan kasih tanpa syarat
Dia bukan hanya bidadari bumi, tapi dia bidadari surga mereka
Mereka, sang lelaki

Mimpiku, Do’amu

Waktu berjalan, berganti, dan mempertanyakan tujuan
Ketika aku belum mengerti apa itu mimpi dan cita-cita
Kau berucap pada gadis kecilmu
“Bermimpilah, kejarlah cita-citamu”

Kau memberiku segalanya hingga detik ini
Kau lihat sosok gadis di depanmu
Kebahagiaanmu, menjadi semangatku menggebu dan bangkit
Ketika kekalahan datang dan membalut jiwa sepi ku
Setiap saat, bahkan setiap detik teringat setiap bisikan do’amu

Sabar menjadi penguatmu
Kekuatanmu menjadi obat untukku
Untukku bertahan meski rasa kecewa menghampiri
Ketika amarah mengalahkan sabarku
Tapi kau luar biasa, malaikat ku dari Tuhan
Cintamu tanpa syarat

Senja yang Menyapa

Selalu ada cahaya di sudut ruang
Pertanda malam kan hilang
Datangnya sepi di bawah lautan bintang dan rembulan
Di keheningan malam, dengan bintang yang menyapa
Datangnya senja yang membawa rasa itu pergi
Pupus indahnya harapan
Perasaan perlahan retak
Air mata mengalir di keheningan ini
Teringat oleh simfoni lagu indah
Melodi pada setiap nyanyian diri
Tentang kasih dan cinta yang ternodai
Rindu itu semakin merangkul jiwa yang sunyi
Dapatkah kau rasakan?
Perbedaan waktu dan tempat, tak membuat hilangnya kasih..
Senja itu tak menghilangkan rasaku
Tak menghilangkan harapan
Tapi….
Membawa harapan baru, jalan baru, dan hidup baru

Salahkah Rindu?

Bolehkah aku cinta?
Salahkah aku rindu?
Akankah kau juga rindu?
Meski dalam jauh aku hanya bisa melihat
Bisakah aku mengambil rasa?
Kasih dan sayang terpendam dalam jiwa
Dan tak tersampaikan olehku
Hanya harap dan do’aku
Akankah kau tau?
Di manakah keberadaanmu?
Adakah rindu itu untukku?
Tidak! Tidak untukku
Tak ada rindu, apalagi kasih dan cinta
Hanya terpendam jauh di lubuk hati
Tanpa tersampaikan olehku
Untukmu yang jauh dari pelupuk mata
Jauh di lautan seberang

Tak Sekuat Hatimu

Hati yang tak sebening hatimu
Tangan yang tak selembut belaian tanganmu
Kata-kata terucap tak seindah kata-kata yang terlantun dalam setiap hela nafasmu
Pandangan mata yang tak seindah pandangan mata saat kau menatap
Semua terasa indah oleh parasmu
Tak setegar dirimu yang sabar menghadapi bagaimana kerasnya hidup
Tak sekuat hatimu saat engkau mendapat kesulitan
Hatimu seperti salju yang putih
Meski sedikit dalam hati tertutup awan hitam
Namun, tak selamanya hatimu tertutup olehnya
Oleh awan hitam yang menghancurkan kehidupan kita
Kebencian, kedengkian, kesombongan, kedendaman
Ibu…
Ajarkan aku agar seperti dirimu dan sekuat hatimu
Kau mendorong anakmu dalam kebajikan
Dalam mencapai ridho Sang Kekasih
Pelepas lara di hati
Ibu…
Engkau wanita luar biasa
Bersorak di saat kawanmu bahagia
Bahagia mendengar anaknya menjadi pemenang
Menagis saat mendengar kelahiran
Memendam pendapat dan kebahagiaanmu sendiri
Rela berkorban demi orang yang kau cinta
Mampu mengatasi permasalahn hidup
Meski hidup itu sekeras batu
Kekuatan dan kesabaranmu setiap saat, menjadi obat untukku
Untukku bertahan meski rasa kecewa menhampiri
Ketika amarah mengalahkan sabarku
Tapi engkau luar biasa, malaikatku, dari Tuhan
Cintamu tanpa syarat…


Thank to Allah,,
You give me an angle for my life.. Precious, until the end..
Bidadari itu ada di bumi… Dua malaikat itu ada di bumi, di samping ku..