Selasa, 19 September 2017

Kau dan Kisah yang Terlupa

Rindu, sepi, semua terpaut dalam hati
Dalam angan, kisah kan bertahan
Hari itu hanya tinggalah puing cerita
Mengundang setetes air mata
Menggoreskan ukiran luka dalam jiwa
Rasa yang selalu ada di relung jiwa
Kini, apakah terlambat menyadari sebuah kepergian?
Yang tak ada setitik jawaban
Kerinduan yang tiada lagi terpancar, sebab kepergian
Menjadi orang yang berbahagia
Sekaligus sosok yang bercumbu dibalut air mata yang berlinang

Betapa berartinya kehadiran, meski hanya sesaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar