Selasa, 19 September 2017

Harapan dan Cinta


Terbalut rindu-rindu kedamaian
Tetesan pedih menggores hati
Namun ketika benci menjadi rindu
Ketika rindu berbuah kasih dan cinta
Harapan diulur dan ditarik
Seakan semua itu tak memiliki arti

Tergambar pada bait puisi ini
Kerinduan yang menjerit setiap malam
Seakan menyelimuti hati
Kian lama kian menusuk
Tapi, tak berarti

Kekalahan ini biasa terlewatkan
Semua luka adalah awal dari bahagia
Akan datang tujuan itu
Cinta dan kemenangan kan ku gapai
Barisan perjalanan hidup yang masih panjang
Belum ada cukup waktu untuk berhenti
Mari kita berangkat menuju sejati

Tuhan, jika Engkau tak memberi harapan
Hilangkan harapan itu dari relung hatiku
Jika memang tidak ada kasih dan cinta
Jauhkanlah dari hatiku
Jika dia bukan tulang rusukku
Janganlah Engkau selipkan kerinduan dan rasa cintaku padanya
Tanamkan rasa yang jauh dari kebencian
Labuhkan samudra keikhlasan
Ketika hati keras untuk menerima
Tetap tertanam rindu dan do’a
Meski tak dimaknai, meski tak dimengerti
Tapi tetap terkubur dalam-dalam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar