Just Our
Self
Detik, detik, demi detik
Waktu berputar seiring berputarnya bumi itu
Hanya berhenti karenaMu yang menhendaki,
apapun itu, yang menjadi skenario
Seperti ombak yang bergulung tiada hentinya,
memecah karang, yang suatu saat akan terkikis dan habis
Seperti itukah hati dan perasaan manusia?
Yang tiada tentu, selalu saja tak pasti
Dan akan hancur seperti ombak itu mengikis karang perlahan
Namun, hati itu tak sepenuhnya mati,
hati dan perasaan itu akan selalu ada dan menyatu,
meski tersakiti oleh apapun
Namun, kesabaran yang menjadi cahaya penolongnya
Seiring dengan bergulirnya waktu, semua itu akan terhapus
akan kebaikan dan senyuman
Seperti manusia, yang takkan bisa bertahan dengan perasaan
yang mati
Akan selalu ada dan menyatu, meski rasa itu tlah dimatikan
Meski ia tlah merasakan betapa perihnya,
tapi semua itu tetap
bertahan, meski hanya dengan senyuman
Sedikit itupun sangat berharga
Manusia takkan bisa mencari dan mendapat kesempurnaan
Disaat ia merasa dirinya lemah, takkan ada yang bisa mengerti
perasaan dalam lubuk hati
Hanya diri sendiri yang mengetahuinya,
Hanya diri sendiri..
Tuhan, perihnya luka ini semakin dalam ku rasa
Telah Engkau pilihkan jalan yang terbaik untuk hambaMu
Yakinkan aku bahwa semua itu terbaik untukku
Disaat hati ku sulit tuk menerima apapun yang tak sesuai
Apakah aku harus menunggu?
Ataukah diriku harus bertahan
Demi mencapai ridhoMu dan restuMu
Tuhan, apakah bahagianya seseorang disaat ia benar-benar
mendapat apa yang membuatnya menjadi orang yang paling bahagia?
Apakah sebaliknya?
Apakah bahagianya kita melihat orang yang kita sayangi itu
bahagia?
Apakah kita munafik jika seperti itu?
Ataukah semua itu memang harus dilakukan?
Sesungguhnya tidaklah ada pilihan terbaik, selain pilihanMu
Mungkin hati terasa sesak, menahan apa yang dirasakan,
Jika yang dirasakan itu benar-benar tlah membuat kita
menjadi seolah manusia lemah
Padahal kita tau, Tuhan, dibalik rasa sakit yang kita
rasakan
Adalah hikmah dibalik kesedihan itu,
Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang diberikan
ridhoNya
Senantiasa memiliki hati yang sebening mata air,
yang takkan pernah ditutupi oleh benci dan dengki
yang senantiasa memaafkan dengan hamba lainnya
Barakallah, insyaallah, semoga kita dapat ditambah ilmu dan
derajad nya. Amiiiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar