Sabtu, 31 Agustus 2013

Mentari



Tuhan,, terimakasi dengan semua yang Engkau berikan.. Meski tidak memperoleh peringkat, aku cukup senang, dapat naik kelas.. Aku ingin mencari kebarokahan ilmu ini ya Allah.. Terimakasih, aku akan terus berjuang demi kebahagiaan orangtua yang telah memberikan ku segalanya, membiayai sekolah ku hingga sekarang. Aku akan memberikan tangis bahagia mereka kelak suatu saat nanti. Ya Allah, demi apapun akan ku lakukan. Cita-cita ku yang tinggi, untuk kedua orangtuaku yang berusaha memberikan ku semangat. Dalam setiap keadaan apapun itu. Walau terkadang terdapat perbedaan pikiran, namun akhirnya pikiran itu dapat bersatu, dengan adanya suatu hubungan dengan kedua orangtua, yang akan selalu aku rindukan, sampai nafasku berhenti. Kasih sayang dan cinta yang terus tertanam dalam sanubari hati ku pada kedua orang yang mempunyai jiwa yang tulus. Dalam segenap kasih sayang nya, yang memberikan ku cahaya dalam keadaan ku rapuh.
Mengapa disaat seperti ini, perasaan itu mendorongku untuk berbuat hal yang tak seharusnya aku lakukan dan perkataan yang mungkin menyakiti hatinya. Tuhan, sampaikan salam ku pada dirinya, bahwa aku tidak pernah berniat untuk menyakitinya. Sungguh dalam hatiku cemburu dan bimbang. Mungkin dia bisa mengatakan aku apapun sesuka nya. Tapi sesungguhnya diriku tidaklah seperti itu.. Aku tidak menyakitimu.. Tidak .. Mengerti lah hati dan perasaan ku ini.. Sesungguhnya rasa sayang itulah yang mendorongku untuk mengatakan hal itu. Rasa sayang itu membuat aku takut akan kehilangan semua itu.
Terkadang aku merasa diriku tak bisa dengan dirinya, yang baik, mungkin tidakkah pantas diriku. Melihat orang yang pernah bersamanya, itu adalah cermin untuk diriku. Sosok wanita yang pintar, cantik, sempurna.. Sementara aku? Aku tidaklah sebanding dengan apa yang dimiliki oleh dirinya.
Serasa semua itu memang menyakitkan. Bukan hanya menyakiti ku, melainkan juga menyakiti hatinya. Maafkan aku.. Sungguh, aku minta maaf. Bukan maksudku untuk menyakiti dirimu seperti ini. Tapi kecemburuan, rasa bimbang, dan sayang itu, yang seolah-olah menjadikan aku melakukan semua itu.
Entah harus bagaimana lagi aku mengatakan semua dan menjelaskan semua. Jika memang itulah penilaian mu. Sungguh tidak ada maksud hati untuk menyakiti. Tuhan, izinkan aku menjelaskan semua itu, sebelum aku pergi meninggalkan dia. Berikan dia kebahagiaan, entah kebahagiaan itu datangnya dari aku, atau pun dari orang lain. Aku rela. Yang terpenting adalah kebahagiaan orang lain. Meski diriku harus berkorban perasaan.
Selama raga ini masih menyatu dalam jiwa ini. Selama nafas ini masih ada. Dan kehidupan ku masih ada di kehidupan mereka. Aku ingin memberikan kebahagiaan dalam setiap waktu kehidupan mereka. Meski itu hanya sedikit. Tapi dengan senyuman yang terpancar dalan raut wajah mereka. Seakan memberikan kebahagiaan juga untuk diriku.
Tuhan, aku ingin memberikan ketulusan hati ini pada seseorang yang benar-benar tulus dan bisa menerima aku apa adanya. Tidak meminta diriku untuk melakukan apa yang ada pada benaknya. Tidak menuntut ku untuk berbuat apa yang dia inginkan. Karena semua itu hanya nafsu yang ada pada dirinya.
Sebelum aku benar-benar meninggalkan itu semua. Berikan aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku tidaklah menginginkan menyakiti hatinya, yang mungkin telah tulus pada diriku. Yang aku harapkan adalah suatu saat apa yang dia lakukan, itu menjadi panutan untuk ku, berjalab dala mencapai ridhaMu ya Allah.
Bintang yang dahulu telah hilang, entah posisinya berada dimana. Aku tak tau. Mungkin telah berpindah ke tempat yang lain. Dan sekarang aku menemukan bintang yang lainnya. Bintang itu selalu menemani malam ku yang sepi. Dalam keadaan dimana hati ini gelisah. Tuhan telah menciptakan semua itu, indah, begitu indah. Namun, aku tak bisa menduganya jika suatu saat aku akan kehilangan jejak bintang itu lagi.
Apa yang terjadi pada setiap malam ku, jika tanpa bintang itu? Apakah ada bintang lain yang bisa menemani kesepian hati ku pada saat itu? Entah, aku tak tau. Melihat cahaya nya yang terang, meski jauh. Tapi tetap menampakkan cahaya nya disaat malam yang sunyi. Tak hanya kehadiran nya, ia juga bersama bintang yang lain. Namun, aku tak tau, bintang mana yang akan menjadi bintang ku…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar