Tuhan,,
terimakasi dengan semua yang Engkau berikan.. Meski tidak memperoleh peringkat,
aku cukup senang, dapat naik kelas.. Aku ingin mencari kebarokahan ilmu ini ya
Allah.. Terimakasih, aku akan terus berjuang demi kebahagiaan orangtua yang telah
memberikan ku segalanya, membiayai sekolah ku hingga sekarang. Aku akan
memberikan tangis bahagia mereka kelak suatu saat nanti. Ya Allah, demi apapun
akan ku lakukan. Cita-cita ku yang tinggi, untuk kedua orangtuaku yang berusaha
memberikan ku semangat. Dalam setiap keadaan apapun itu. Walau terkadang
terdapat perbedaan pikiran, namun akhirnya pikiran itu dapat bersatu, dengan
adanya suatu hubungan dengan kedua orangtua, yang akan selalu aku rindukan,
sampai nafasku berhenti. Kasih sayang dan cinta yang terus tertanam dalam
sanubari hati ku pada kedua orang yang mempunyai jiwa yang tulus. Dalam segenap
kasih sayang nya, yang memberikan ku cahaya dalam keadaan ku rapuh.
Mengapa
disaat seperti ini, perasaan itu mendorongku untuk berbuat hal yang tak seharusnya
aku lakukan dan perkataan yang mungkin menyakiti hatinya. Tuhan, sampaikan
salam ku pada dirinya, bahwa aku tidak pernah berniat untuk menyakitinya.
Sungguh dalam hatiku cemburu dan bimbang. Mungkin dia bisa mengatakan aku
apapun sesuka nya. Tapi sesungguhnya diriku tidaklah seperti itu.. Aku tidak
menyakitimu.. Tidak .. Mengerti lah hati dan perasaan ku ini.. Sesungguhnya
rasa sayang itulah yang mendorongku untuk mengatakan hal itu. Rasa sayang itu
membuat aku takut akan kehilangan semua itu.
Terkadang aku
merasa diriku tak bisa dengan dirinya, yang baik, mungkin tidakkah pantas
diriku. Melihat orang yang pernah bersamanya, itu adalah cermin untuk diriku.
Sosok wanita yang pintar, cantik, sempurna.. Sementara aku? Aku tidaklah
sebanding dengan apa yang dimiliki oleh dirinya.
Serasa semua itu
memang menyakitkan. Bukan hanya menyakiti ku, melainkan juga menyakiti hatinya.
Maafkan aku.. Sungguh, aku minta maaf. Bukan maksudku untuk menyakiti dirimu
seperti ini. Tapi kecemburuan, rasa bimbang, dan sayang itu, yang seolah-olah
menjadikan aku melakukan semua itu.
Entah harus
bagaimana lagi aku mengatakan semua dan menjelaskan semua. Jika memang itulah
penilaian mu. Sungguh tidak ada maksud hati untuk menyakiti. Tuhan, izinkan aku
menjelaskan semua itu, sebelum aku pergi meninggalkan dia. Berikan dia
kebahagiaan, entah kebahagiaan itu datangnya dari aku, atau pun dari orang
lain. Aku rela. Yang terpenting adalah kebahagiaan orang lain. Meski diriku
harus berkorban perasaan.
Selama raga ini
masih menyatu dalam jiwa ini. Selama nafas ini masih ada. Dan kehidupan ku
masih ada di kehidupan mereka. Aku ingin memberikan kebahagiaan dalam setiap
waktu kehidupan mereka. Meski itu hanya sedikit. Tapi dengan senyuman yang
terpancar dalan raut wajah mereka. Seakan memberikan kebahagiaan juga untuk
diriku.
Tuhan,
aku ingin memberikan ketulusan hati ini pada seseorang yang benar-benar tulus
dan bisa menerima aku apa adanya. Tidak meminta diriku untuk melakukan apa yang
ada pada benaknya. Tidak menuntut ku untuk berbuat apa yang dia inginkan.
Karena semua itu hanya nafsu yang ada pada dirinya.
Sebelum aku
benar-benar meninggalkan itu semua. Berikan aku kesempatan untuk membuktikan
bahwa aku tidaklah menginginkan menyakiti hatinya, yang mungkin telah tulus
pada diriku. Yang aku harapkan adalah suatu saat apa yang dia lakukan, itu
menjadi panutan untuk ku, berjalab dala mencapai ridhaMu ya Allah.
Bintang yang
dahulu telah hilang, entah posisinya berada dimana. Aku tak tau. Mungkin telah
berpindah ke tempat yang lain. Dan sekarang aku menemukan bintang yang lainnya.
Bintang itu selalu menemani malam ku yang sepi. Dalam keadaan dimana hati ini
gelisah. Tuhan telah menciptakan semua itu, indah, begitu indah. Namun, aku tak
bisa menduganya jika suatu saat aku akan kehilangan jejak bintang itu lagi.
Apa yang terjadi
pada setiap malam ku, jika tanpa bintang itu? Apakah ada bintang lain yang bisa
menemani kesepian hati ku pada saat itu? Entah, aku tak tau. Melihat cahaya nya
yang terang, meski jauh. Tapi tetap menampakkan cahaya nya disaat malam yang
sunyi. Tak hanya kehadiran nya, ia juga bersama bintang yang lain. Namun, aku
tak tau, bintang mana yang akan menjadi bintang ku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar