Bintang yang penuh keindahan
cahaya yang ada di malam ini, dengan ditemani bulan sabit. Menambah indahnya
akan pemandangan yang diciptakan begitu indah nya oleh Tuhan. Yang melukiskan
keindahan hatiku saat ini. Mungkinkah ini hanya sejenak? Mengapa keindahan itu
hanya sebentar? Lalu mengapa kesedihan itu berlarut-larut? Tanpa hati ini merasakan bagaimana keindahan yang
sesungguhnya. Dan tidak omong kosong, tidak bohong, dan apa adanya. Kapan kah
aku bertemu dengan bintang yang jauh disana? Meski ia jauh, ia tetap memberikan
ruang cahaya nya untuk diriku yang dibalut dengan kesepian. Dan pertemukan dengan
bintang hatiku, yang suatu saat akan memberikan sejuta curahan cahayanya untuk
hidupku. Berbagi kesedihan dan kebahagiaan dengan diriku. Mampu memberikan
curahan kasih sayang nya dengan diriku, tak hanya dengan diriku, tapi juga
dengan kedua orangtuaku. Semoga Tuhan mempertemukan aku dengannya. Yang akan
menjadi curahan hatiku. Di setiap kesepian membalut diri yang lemah ini, ia
datang dengan sejuta kasih dan sayangnya. Dengan kelembutan dan kesucian kasih
sayang itu. Sedalam-dalam nya suatu rasa, takkan pernah meninggalkan suatu
jejak pengorbanan dan perjuangan untuk memberikan yang terbaik dalam hidup ini.
Tuhan, Engkau menciptakan semua
ini begitu sempurna. Dalam banyak hal Engkau memberikan apa yang terbaik bagi
semuanya. Engkau selalu di hati setiap insanMu. Di setiap detik nafas ini, di
setiap detak jantung ini, di setiap aliran darah ini, semua ini berjalan
karenaMu. Yang selalu membuat semua itu sempurna. Tanpa diri ini membayangkan
batapa sulitnya semua itu. Kita yang sulit untuk selalu mensyukuri semua itu.
Mata ini yang akan melihat
bintang itu berdiri di hadapan ku. Telinga ini yang siap mendengarkan sebuah
kata-kata yang indah yang kan terucap, mendengarkan keluh kesah yang dia
tanggung. Tangan ini siap membantu ia bangun dan berdiri disaat angin berusaha
untuk menggoyahkannya, menuntun pada suatu tujuan yang akan membawa ia pada
suatu tempat yang takkan didapat kan oleh orang lain. Tempat dimana tidak
terdapat orang lain satupun. Hati ini yang akan mengerti apa yang ia alami,
hati yang akan menguatkan perasaan yang terluka. Seberapa masalah yang ia tanggung, diri ini yang akan
selalu memberikan suatu dorongan untuk bertahan pada satu titik. Yang akan
membebaskan nya dari segala rasa penat yang menyelimuti hati dan batinnya.
Dekatkan jika itu memang yang
terbaik. Pertemukan dengan yang jauh lebih baik, bila memang itu bukan yang
terbaik. Karena seberapa kuat kita mempertahankan suatu komitmen, jika Engkau
berkehendak lain, apa yang bisa kita rubah dari semua ini? Seberapa besar
niatan kita pada suatu tujuan dan kerasnya kita berjuang dalam mempertahankan
itu semua. Namun, tak ada pilihan yang terbaik selain pilihanMu.
Dalam hati tiba-tiba terbersit
pikiran tentang sebuah rasa yang mulai hadir. Akankah ini menjadi sebuah rasa
cinta? Tapi entah, apakah secepat ini? Tapi mengapa hati ini bimbang? Cinta?
Apa arti cinta? Aku ingin cinta yang tulus. Memberikan kasih sayang yang tulus.
Takkan ada pengkhianatan dan kebohongan yang ku dapat. Akankah cinta itu cinta
yang suci, murni, dan takkan ada kebohongan tentang rasa yang selama ini ada.
Kebahagiaan yang terpancar karena adanya cinta. Memberikan sebuah harapan
dimana ada canda dan tawa yang terselimut di dalamnya. Banyak cerita indah dan
sedih di balik semua bait-bait puisi yang tergambar dalam suatu hubungan yang
didasarkan pada suatu niat yang tulus. Itulah mengapa diri ini begitu
merindukan segenap cinta yang takkan pernah hilang. Dan semua cinta yang kekal
adalah cinta padaMu Tuhan. Tuhan yang takkan membuat hati ini kecewa dan sakit.
Meski kita menyakitiNya dengan segenap kesalahan yang tiada terukur dan
terhitung.
Bintang, yang jauh disana, meski
jauh. Tapi ia tetap menampakkan sinarnya di malam hari, hingga fajar akan
muncul menerangi dunia ini dengan begitu banyak pancaran sinarnya yang membuat
kehidupan ini menjadi suatu kehidupan yang indah. Rasa syukur itu terkadang
lupa terucap dari bibir kita. Rasa syukur yang harus selalu kita ingat. Dalam
setiap detik kita mengingatnya. Akan kehidupan di dunia ini yang sementara.
Meski kita diselimuti dengan kemegahan dunia yang amat keras. Namun, apa tiang
kita akan roboh? Apakah kita membiarkan nya? Tidak mungkin kita membiarkan
rumah kita roboh dengan adanya angin yang merusak nya.
Hati yang terkadang bimbang,
memikirkan apa yang sedang aku rasakan. Semua seperti baik dan tulus. Tapi di
antara itu semua, sesungguhnya ada salah satu yang paling tulus di antara
beberapa orang yang tulus. Tuhan, mungkin aku bisa memilih. Tapi pilihan
terbaik adalah pilihanMu.
Di antara bintang-bintang itu,
aku bimbang dengan kehadiran bintang itu, yang sekarang menemani di kala hati
termenung sedih, memikirkan suatu persoalan yang mungkin aku tak sanggup. Mampu
memberikan apa yang seharusnya aku dapat. Semua bintang itu memberikan cahaya
nya yang menjadi penerang, meski terlihat jauh dan cahaya redup, tapi ia mampu
menemani di kala hati ini terbalut oleh rasa sedih. Ku berdiri memandangi
langit yang diisi sejuta bintang.
Tuhan, anugerahMu itu begitu
banyak dan sempurna. Engkau selalu memberikan apa yang hammbaMu inginkan.
Mungkin hanya waktu yang bisa memberikan pertanda. Bahwa sebenarnya Tuhan itu
selalu memberikan itu semua, memberikan apa yang kita inginkan. Tapi apa yang
kita rasakan? Kita selalu mengeluh. Kita merasa, do’a dan permintaan kita yang
tak diberikan olehNya. Tapi tanpa kita sadari, kita tidak meyakini adaNya
dirinya dalam kehidupan dan hati kita. Dia yang selalu ada di dekat kita. Mampu
memberi, tapi kita? Kita hanya bisa mengeluh dan mengeluh. Tanpa berusaha dan
terus berjuang. Melupakan apa yang terjadi. Ingin pergi dan lari dari suatu
masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar