Sabtu, 31 Agustus 2013

Bintang, I hope you..


                Bintang yang penuh keindahan cahaya yang ada di malam ini, dengan ditemani bulan sabit. Menambah indahnya akan pemandangan yang diciptakan begitu indah nya oleh Tuhan. Yang melukiskan keindahan hatiku saat ini. Mungkinkah ini hanya sejenak? Mengapa keindahan itu hanya sebentar? Lalu mengapa kesedihan itu berlarut-larut? Tanpa  hati ini merasakan bagaimana keindahan yang sesungguhnya. Dan tidak omong kosong, tidak bohong, dan apa adanya. Kapan kah aku bertemu dengan bintang yang jauh disana? Meski ia jauh, ia tetap memberikan ruang cahaya nya untuk diriku yang dibalut dengan kesepian. Dan pertemukan dengan bintang hatiku, yang suatu saat akan memberikan sejuta curahan cahayanya untuk hidupku. Berbagi kesedihan dan kebahagiaan dengan diriku. Mampu memberikan curahan kasih sayang nya dengan diriku, tak hanya dengan diriku, tapi juga dengan kedua orangtuaku. Semoga Tuhan mempertemukan aku dengannya. Yang akan menjadi curahan hatiku. Di setiap kesepian membalut diri yang lemah ini, ia datang dengan sejuta kasih dan sayangnya. Dengan kelembutan dan kesucian kasih sayang itu. Sedalam-dalam nya suatu rasa, takkan pernah meninggalkan suatu jejak pengorbanan dan perjuangan untuk memberikan yang terbaik dalam hidup ini.
                Tuhan, Engkau menciptakan semua ini begitu sempurna. Dalam banyak hal Engkau memberikan apa yang terbaik bagi semuanya. Engkau selalu di hati setiap insanMu. Di setiap detik nafas ini, di setiap detak jantung ini, di setiap aliran darah ini, semua ini berjalan karenaMu. Yang selalu membuat semua itu sempurna. Tanpa diri ini membayangkan batapa sulitnya semua itu. Kita yang sulit untuk selalu mensyukuri semua itu.
                Mata ini yang akan melihat bintang itu berdiri di hadapan ku. Telinga ini yang siap mendengarkan sebuah kata-kata yang indah yang kan terucap, mendengarkan keluh kesah yang dia tanggung. Tangan ini siap membantu ia bangun dan berdiri disaat angin berusaha untuk menggoyahkannya, menuntun pada suatu tujuan yang akan membawa ia pada suatu tempat yang takkan didapat kan oleh orang lain. Tempat dimana tidak terdapat orang lain satupun. Hati ini yang akan mengerti apa yang ia alami, hati yang akan menguatkan perasaan yang terluka. Seberapa  masalah yang ia tanggung, diri ini yang akan selalu memberikan suatu dorongan untuk bertahan pada satu titik. Yang akan membebaskan nya dari segala rasa penat yang menyelimuti hati dan batinnya.
                Dekatkan jika itu memang yang terbaik. Pertemukan dengan yang jauh lebih baik, bila memang itu bukan yang terbaik. Karena seberapa kuat kita mempertahankan suatu komitmen, jika Engkau berkehendak lain, apa yang bisa kita rubah dari semua ini? Seberapa besar niatan kita pada suatu tujuan dan kerasnya kita berjuang dalam mempertahankan itu semua. Namun, tak ada pilihan yang terbaik selain pilihanMu.
                Dalam hati tiba-tiba terbersit pikiran tentang sebuah rasa yang mulai hadir. Akankah ini menjadi sebuah rasa cinta? Tapi entah, apakah secepat ini? Tapi mengapa hati ini bimbang? Cinta? Apa arti cinta? Aku ingin cinta yang tulus. Memberikan kasih sayang yang tulus. Takkan ada pengkhianatan dan kebohongan yang ku dapat. Akankah cinta itu cinta yang suci, murni, dan takkan ada kebohongan tentang rasa yang selama ini ada. Kebahagiaan yang terpancar karena adanya cinta. Memberikan sebuah harapan dimana ada canda dan tawa yang terselimut di dalamnya. Banyak cerita indah dan sedih di balik semua bait-bait puisi yang tergambar dalam suatu hubungan yang didasarkan pada suatu niat yang tulus. Itulah mengapa diri ini begitu merindukan segenap cinta yang takkan pernah hilang. Dan semua cinta yang kekal adalah cinta padaMu Tuhan. Tuhan yang takkan membuat hati ini kecewa dan sakit. Meski kita menyakitiNya dengan segenap kesalahan yang tiada terukur dan terhitung.
                Bintang, yang jauh disana, meski jauh. Tapi ia tetap menampakkan sinarnya di malam hari, hingga fajar akan muncul menerangi dunia ini dengan begitu banyak pancaran sinarnya yang membuat kehidupan ini menjadi suatu kehidupan yang indah. Rasa syukur itu terkadang lupa terucap dari bibir kita. Rasa syukur yang harus selalu kita ingat. Dalam setiap detik kita mengingatnya. Akan kehidupan di dunia ini yang sementara. Meski kita diselimuti dengan kemegahan dunia yang amat keras. Namun, apa tiang kita akan roboh? Apakah kita membiarkan nya? Tidak mungkin kita membiarkan rumah kita roboh dengan adanya angin yang merusak nya.
                Hati yang terkadang bimbang, memikirkan apa yang sedang aku rasakan. Semua seperti baik dan tulus. Tapi di antara itu semua, sesungguhnya ada salah satu yang paling tulus di antara beberapa orang yang tulus. Tuhan, mungkin aku bisa memilih. Tapi pilihan terbaik adalah pilihanMu.
                Di antara bintang-bintang itu, aku bimbang dengan kehadiran bintang itu, yang sekarang menemani di kala hati termenung sedih, memikirkan suatu persoalan yang mungkin aku tak sanggup. Mampu memberikan apa yang seharusnya aku dapat. Semua bintang itu memberikan cahaya nya yang menjadi penerang, meski terlihat jauh dan cahaya redup, tapi ia mampu menemani di kala hati ini terbalut oleh rasa sedih. Ku berdiri memandangi langit yang diisi sejuta bintang.
                Tuhan, anugerahMu itu begitu banyak dan sempurna. Engkau selalu memberikan apa yang hammbaMu inginkan. Mungkin hanya waktu yang bisa memberikan pertanda. Bahwa sebenarnya Tuhan itu selalu memberikan itu semua, memberikan apa yang kita inginkan. Tapi apa yang kita rasakan? Kita selalu mengeluh. Kita merasa, do’a dan permintaan kita yang tak diberikan olehNya. Tapi tanpa kita sadari, kita tidak meyakini adaNya dirinya dalam kehidupan dan hati kita. Dia yang selalu ada di dekat kita. Mampu memberi, tapi kita? Kita hanya bisa mengeluh dan mengeluh. Tanpa berusaha dan terus berjuang. Melupakan apa yang terjadi. Ingin pergi dan lari dari suatu masalah.
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar